Sutarji Calzoum Bachri merupakan seorang penyair yang dikenal dengan berbagai aktivtas dan kreasi yang memiliki kecenderungan berani tampil beda. Keberanian tampil beda tersebut terungkap dalam berbagai kreasi dan karyanya, termasuk dalam penampilannya ketika membacakan karya puisinya. Bahkan sebelum itu, penampilan berbeda juga ditampqakkannya dalm berkarya puisi.
Kreativitas ide itu m,uncul dalam bentuk fisik puisinya yang dia uangkapkan dalam berbagai bentuk. Dalam klasifikasi pertama, Sutarji berani menulis puiosi dalam bentuk fisik seperti benda tertentu, misalnya menyerupai huruf Z, sebagaimana terl;ihat dalam pusi "Sihka-Winka". Keberanian tampil beda juga diungkapkan dalam format penulisan kata dan suku kata. Hal itu tertera dalam beberapa puisinya, misalnya "Sepi Saupi". Begitulah, dia yang berani tampil beda amat berpengaruh keberanian berkarya dalam konteks kebebasannya.
Kebebasan menulis puisi sebenarnya dalam karya satra Indonesia sudah muncul dan terungkap melalui profil diri Chairil Anwar, yang secara literasi sudah berani melakukan prombakan menuklis satrsa dibandingkan angkata Amir Hamzah atau Angkatan Pujangga Baru. Namun, dalam konteks keberanian berkarya itu dilanjutkan oleh Sutarji. Oleh sebab keberaniannya itu, Sutarji memperoleh predikat Presiden Penyair Indonesia. Tak ada satu orang atau satu pihak pun yang berani mengatur, menyunat, membatasi, mengerangkeng, dan pembatasan lainnya.
Kalio ini kalian bisa melihat jejaring yang memuat gaya dan lagak Sutarji Calzoum Bachri membacakan puisinya.
1. https://www.youtube.com/watch?v=4U3V7kOLgN4
2. https://www.youtube.com/watch?v=uY4vhny7djM
3. https://www.youtube.com/watch?v=rUUbyhhyMRU
4. https://www.youtube.com/watch?v=rUUbyhhyMRU
Masih banyak karya video melalui youtube yang kalian bisa lihat! Semua itu menampilkan kreasi dan kreativitasnya dalam berekspresi melalui karya sastra. Siapa tahu, kalian lantas memiliki inspirasi untuk berkreasi yang lebih berani dan kreatif dalam menampilkan hasil karya.
Selama dunia berputar dalam irama siklus orbitan planet belum berhenti, selama itu pula masih besar terbuka peluang untuk berkerasi dan berani tampil beda dalam berkarya.
No comments:
Post a Comment