Monday, April 14, 2008

SITOR SITUMORANG

Rindu Kelana
Pilihan Sajak 1948- 1993

SAJAK-SAJAK
01. Kaliurang (Tengah Hari)02. Lereng Merapi03. Perhitungan04. Dia dan Aku05. Surat Kertas Hijau06. Amoy-Aimee07. Kebun Binatang08. Matahari Minggu09. Chathedrale de Chartres10. The Tale of Two Continents11. Sajak12. Paris-Janvier13. Place St.Sulpice14. Pont Neuf15. Kepada Anakku16. Alberquerque17. Si Anak Hilang18. Dataran Tinggi19. Jalan Batu ke Danau20. Lagu Gadis Tali21. Matinya Juara Judi22. Potret Ibu23. Kututup Jendela24. Jalan Lempang25. Mme Omnes26. Kawan27. Cinta28. Bunga29. Kepada Kawan30. Condition31. Paris-la-Nuit32. The Beginning of the End33. Malam Lebaran34. Bangun35. La Ronde36. Sungai Bening37. Kristus di Medan Perang38. Lagu Perempuan39. Kolam Renang40. Ziarah dalam Gereja Gunung41. Dari Pantun Lama42. Sungai43. Lukisan Gadis-gadis44. Ulang Tahun45. Cerita Musim Rontok46. Membalas Surat Bapak47. 196148. Apa Yang Tak Dapat Kau Hancurkan49. Semua Serba Kusut, Sayang50. Potret Ibu oleh Affandi.
51. Khatulistiwa52. Pulau di Atas Pulau53. Pergola54. Surat Pertama55. Harianboho56. Gerbang57. Sajak Luar Kepala58. Amsterdam 196559. Boulevard Montparnasse60. Jam 8 Malam61. Belajar Kembali Alifbata62. Paskah Maria Magdalena63. Di Kaki Pusuk Buhit64. Danau Toba65. Tamasya Danau Toba66. Upacara di Rumah Adat67. Balige68. Jakarta Malam69. Si Anak Hilang70. Hamilku71. Azan Subuh72. Kapal Hilir-Mudik di Sungai Benua Eropa73. Paris 197774. Mimpi dalam Mimpi (1)75. Mimpi dalam Mimpi (2)76. Sajak, Pembaca, dan Penyair77. Kisah Harimau Sumatra78. Porta Nigra79. Jamuan di Tashkent80. Lagu Jembatan Putih81. Lagu Anak-anak "Naik Kereta Api"82. Perpisahan83. Elang di Atas Lembah84. Surat85. Permata Zamrud di Khatulistiwa86. Hujan Kota London87. Peta Perjalanan88. PantaiSitor Situmorang
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Sitor Situmorang (lahir 24 Oktober 1924 di Harianboho, Samosir, Sumatera Utara)dengan nama Raja Usu adalah wartawan, sastrawan, dan penyair Indonesia. Ayahnya adalah Ompu Babiat Situmorang yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama Sisingamangaraja XII.

[sunting] Pendidikan
Sitor menempuh pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta MULO di Tarutung kemudian AMS di Jakarta. Ia sempat berkelana ke Amsterdam dan Paris (1950-1952). Tahun 1956-57 ia memperdalam ilmu sinematografi di Universitas California. Setelah keluar dari tahanan politik, ia tinggal di Leiden (1982-1990) lalu Islamabad (1991).

Pekerjaan
Karirnya dimulai sebagai wartawan harian Suara Nasional (Tarutung, 1945), Waspada (Medan,1947), Berita Indonesia, dan Warta Dunia (Jakarta, 1957). Ia pernah menjadi dosen Akademi Teater Nasional Indonesia (Jakarta), anggota MPRS dari kalangan seniman, Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (1959-65), lalu ditahan pemerintahan Orde Baru.

Karya tulis
Karyanya antara lain kumpulan cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956) mendapat hadiah sastra nasional 1955, kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta 1976, otobiografi : Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba (1981); sejarah lokal: Toba na Sae (1993) dan Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom (1993). Laut Utara89. Melintas Padang Salju90. Lukisan di Tembok91. Kucupan Pagi92. Bayang-Bayang93. Silsilah94. Ziarah95. Tamasya Setua Bumi, 198896. Passau97. Affandi Penghuni Rumah Pohon98. Angin Danau Zürich99. Teater Yunani di Epidaurus100. Tertegun Memandang Kota Koblenz

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Sitor Situmorang (lahir 24 Oktober 1924 di Harianboho, Samosir, Sumatera Utara)dengan nama Raja Usu adalah wartawan, sastrawan, dan penyair Indonesia. Ayahnya adalah Ompu Babiat Situmorang yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama Sisingamangaraja XII.
Pendidikan
Sitor menempuh pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta MULO di Tarutung kemudian AMS di Jakarta. Ia sempat berkelana ke Amsterdam dan Paris (1950-1952). Tahun 1956-57 ia memperdalam ilmu sinematografi di Universitas California. Setelah keluar dari tahanan politik, ia tinggal di Leiden (1982-1990) lalu Islamabad (1991).

Pekerjaan
Karirnya dimulai sebagai wartawan harian Suara Nasional (Tarutung, 1945), Waspada (Medan,1947), Berita Indonesia, dan Warta Dunia (Jakarta, 1957). Ia pernah menjadi dosen Akademi Teater Nasional Indonesia (Jakarta), anggota MPRS dari kalangan seniman, Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (1959-65), lalu ditahan pemerintahan Orde Baru
Karya tulis
Karyanya antara lain kumpulan cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956) mendapat hadiah sastra nasional 1955, kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta 1976, otobiografi : Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba (1981); sejarah lokal: Toba na Sae (1993) dan Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom (1993).

No comments: